Baru saja,
aku merasakan nestapa atas asa yang tidak bertanggung jawab pada suatu insan.
Dengan sengaja,
Kau hadir atas ceria yang kau punya.
Entah bagaimana,
Takdir dengan sengaja mempertemukan kita.
-
Kita baru saja berjabat--mengenal juga baru sekejap.
Namun,
rasa hati mengenalmu lebih dari satu abad.
Bahkan,
Asa ini mampu menghampiri jarak jauh-seribu kali lipat.
Tentunya hanya untuk melihat parasmu,
yang selalu memikat.
-
Kukira,
Kau adalah rumah yang pantas untuk berteduh dikala bumi semakin fana.
Namun ternyata semua berkata salah,
Kau masih bertuan.
Tuan rumahmu yang berkuasa pada rumah yang akan ku singgah.
Tak apa,
Aku sudah tidak terlalu lelah.
Entah dimana rumah ku nanti yang akan sebenarnya ku tempati,
Biarlah saja aku mencari semampuku.
Jangan cemas,
Aku tetap berterimakasih sudah diizinkan bersinggah,
Walau kau tahu
Hanya sekejap.
-NAQ-
P.s: Tulisan seorang sahabat yang karena luka hatinya dapat menghasilkan karya.