Senin, 09 Maret 2015

Hitam. Putih. Abu-abu.

Pagi ini ku terbangun dari mimpi. Aku seketika teringat tentangmu. Teringat bahwa selama ini kita dipisahkan oleh jurang yang teramat dalam. Curam. Yaitu perbedaan.

Lihat diriku. Hitam. Penuh noda. Sedangkan dirimu, putih. Seputih salju. Kita berbeda. Mengapa? Mengapa harus ada perbedaan? Mengapa perbedaan menghalangi kita untuk bersatu?

Jika aku boleh memilih hal lain yang harus dihilangkan dari muka bumi ini selain perpisahan, maka aku akan memilih perbedaan  yang harus musnah dari bumi ini.

Mengapa? Karena perbedaan yang selama ini ada justru menimbulkan ketidakdamaian di bumi ini. Manusia menyalahartikan perbedaan. Tuhan menciptakan perbedaan agar dunia ini penuh warna. Penuh suka cita. Penuh ketentraman. Penuh kedamaian. Namun manusialah yang membuat perbedaan itu tidak indah. Manusia sendiri yang mengkotak-kotakkan dirinya. Membuat perbedaan menjadi tidak indah. Membuat yang berbeda tidak pantas dipersatukan. Membuat benteng tertinggi. Terkokoh. Yang seolah-olah paling kuat di muka bumi ini. Karena manusia yang menyalahartikan perbedaan inilah, kita harus berpisah. Muncul lah kata perpisahan. Kata yang paling aku benci di dunia. Semua berawal dari perbedaan.

Lalu aku bisa apa? Sejujurnya hitam dan putih bisa saja bersatu. Tidak dengan memutihkan yang hitam atau menghitamkan yang putih. Namun dengan mencampur keduanya dengan takaran yang pas. Yang sesuai. Lalu keduanya akan indah membentuk warna baru. Warna yang menjadi jembatan diantara kelamnya hitam dan sucinya putih. Warna yang membuat hitam dan putih akhirnya bisa bersatu. Abu-abu.

-eL-

Kamis, 05 Maret 2015

Bahagiamu Ditanganmu

Hai! selamat malam, pagi, siang, atau sore. Kali ini gue akan bahas tentang kebahagiaan. Tau dong kebahagiaan? Pasti dongggg:3

setiap orang pasti pernah bahagia. Tapi pasti yang sering kita liat, kebanyakan sedihnya daripada bahagianya. Kenapa? Karena kita kurang bersyukur. Kita suka terlena sama kebahagiaan hehehe

Percaya atau enggak, kebanyakan dari kita pasti baru bisa bahagia karena suatu hal atau karena seseorang. Sebagai contoh, si A baru bisa bahagia kalo dia dibeliin iPhone6 it means dia gak bisa bahagia kalo gak dapetin itu. Lalu misal si B, baru akan bahagia ketika jadian sama si C. Jadi kalo gak jadian, yaa tinggal sedihnya aja deh hehehehe 😝

Sebenernya, salah banget kalo kita bergantung sama suatu hal atau seseorang untuk bisa bahagia. Lalu, emang kita bisa bahagia tanpa bergantung dengan hal lain? Oh jelas bisa dong 👌

Diri kita ini sesungguhnya adalah orang yang paling mengerti kita. Gue pernah ngalamin dimana gue bersepeda sendiri sore sore keliling kompleks. Dan gue merasa bahagia. Sederhana. Sesederhana itu diri gue bisa bikin gue bahagia.

Dan menurut gue, bahagia itu pilihan. Pilihan yang kita ambil dari bangun tidur pagi sampe terlelap lagi. Ketika lu pengen hari itu jadi hari yang bahagia, lu cukup ucap didalam hati dan tanamkan dipikiran lu kalo lu akan bahagia hari itu. Secara otomatis, tanpa lu sadari badan lu dan lingkungan lu akan membuat lu bahagia. Sederhana.

Kesimpulannya, jika diri kita sendiri bisa bikin kita bahagia lalu apa alasan kita tidak berbahagia hanya karena hal atau orang lain? Dan bersyukur adalah cara termudah untuk bahagia. Selamat malam.

-eL-

Selasa, 03 Maret 2015

I live to Dream

Hai! Selamat siang, pagi, malam dan sore. Karena gue gatau kapan kalian baca tulisan gue ini. Tulisan ini gua buat pukul 14:47 beberapa jam setelah gua pulang sekolah. Hari ini pulang cepet karena gue masih Ujian Tengah Semester. Home alone. Hujan. Dingin. Ketiga hal itu yang memicu mood gue untuk ngeblog siang ini. Tiba-tiba gue mau nulis soal mimpi. Bukan mimpi atau bunga tidur yang akan gue bahas. Tapi mimpi yang menjadi alasan gue tetep rela bangun pagi, berseragam putih abu-abu dan menghabiskan 3/4 hari gue dengan tumpukan kertas yang disebut buku. Kenapa el kok gak bahas cinta-cintaan? Di skip dulu cintanya yaa, mimpi lebih penting 😝

Mimpi. Menurut gue dari satu kata itu lah gue bisa membayangkan apa yang ingin gue capai kelak. Gue termasuk orang yang percaya kalo mimpi itu penting. Siapa yang berani bermimpi besar, dia pasti akan berusaha lebih besar dan kelak akan menjadi orang yang 'besar'.

Gue udah sering baca atau nonton kisah inspiratif tokoh yang sukses karena berawal dari mimpi masa kecilnya.  Banyak yang awalnya diremehkan karena orang lain menganggap ia tidak mampu mewujudkannya. Tapi apa nyatanya? Sang pemimpi itu bisa sukses berkat mimpi yang pernah ditertawakan orang lain.

Gue keliatan optimis banget yaa sama kata mimpi. Tapi bukan berarti gue ga pernah gagal. Gagal? Sering. Tapi apa gue pernah berhenti bermimpi? Sama sekali enggak. Satu kegagalan gue, bukan berarti mimpi gue yang lainnya juga gagal. Even, the more I failed, the bigger my dreams are.

Selain gagal, gue juga sering kok diremehkan dan ditertawakan sama orang lain. Karena apa? Mimpi gue yang teramat besar. Mungkin itu gak mungkin sekarang. Tapi nanti? Who knows? Heehehe 😁💪

Gagal emang sakit. Maka dari itu kalo lo berani bermimpi besar, lo juga harus nyiapin ruang kecil di hati lo buat diri lo untuk kembali bangkit. Ruang kecil di hati lo yang akan menyemangati diri lo sendiri ketika ga ada satupun orang yang percaya sama mimpi lo kecuali diri lo sendiri 👌

Saat ini, alesan gue bangun pagi-pagi, berseragam putih abu2 dan menghabiskan 3/4 hari gue bersama buku buku itu demi mengubah warna almamater merah marun gue menjadi almamater kuning berlogo salah salu universitas terbaik di Indonesia dan supaya bisa duduk dibawah bunga Sakura yang lagi bersemi tertiup angin. Kedengaran gak mungkin kan? Hehehehe 😁emang, tapi nanti pasti bisa. Inshaa Allah, aamiin 🙏

So, kesimpulannya adalah, keep chasing your dream, beat the obstacles, and always gets up directly after fall down 👊💪

-eL-